Mamang
Samlekom
Jadi
kemaren gue dikasih tugas sama guru Bahasa Indonesia gue,yaitu bikin
cerpen.Sebenarnya gue udah ngumpulin pas disekolah,tapi buku gue malah
dicoret coret sama dia kayak gak punya salah."Ini blom ada majasnya nih"
"Ini masih kamu banget"
"Kamu mau ibu suapin makan?"
Anjir majas apaan gue aja kagak tau.Majas itu yang dikamar mandi bukan sih?,bukan itu gayung.Yaudah tuh gue bikin baru aja,dan.....
Dan berikut hasil kerja keras otak gue
Keseharian
Matahari memberitahuku,pagi hari
tlah menugguku.Ku lepas baju tidur ku,namun aku lupa,ketika tidur aku hanya
menggunakan celana sepanjang bahu,karena aku tahu,jika tidur menggunakan celana
jeans,saat bangun, selangkanganku akan keram bagai kayu.
Aku berdiri
melihat keadaan kamar sendiri,bagaikan kota metropolitan yang hancur tertimpa
tsunami.Aku tidak peduli,dan lanjut berjalan ke kamar mandi.Aku termenung
meratapi,melihat sabun yang tinggal sebesar ujung jari.
Ku lepas
pakaian ku,lalu mengguyur kepala ku.Air itu mengalir dari ujung kepala sampai
ke ujung kuku.Keresahan mulai muncul di otakku,aku lupa mengambil handuk hijau
di atas bangku.
Ku buka
sedikit pintu kamar mandi,dan memeriksa situasi.Apakah aku harus lari?,atau
menunggu sampai siang hari?.Wajahku pucat pasi.Air mataku mulai mengalir sampai
ke pipi,melihat seekor hewan kecil putih di tepi lantai.Tubuhku bergetar sampai
ke ujung kaki.Itu bukan biri biri,maupun ikan pari,ternyata,hanyalah isi pasta
gigi.
Aku memanggil ibuku yang sedang
menonton
TV,namun ia tak menghampiri.Aku mendengar suara yang sudah
tidak asing lagi.Rupanya ia sedang menonton drama serial Turki.Lalu aku
memberanikan diri,untuk lari mengambil handuk yang terbaring diatas kursi,Dan
berlari gemulai bagaikan penari.
Handuk telah
berhasil aku dapatkan,namun busa shampoo masih berada diatas rambutku yang
rupanya tak beraturan.Karena tak sempat ku bilas menggunakan air keran.
Aku menuju
kamar untuk mengganti pakaian.Dan mengambil sedotan,untuk dipakai bercanda pada
saat pelajaran.Aku berdandan rapih nan elegan,namun ada sesuatu yang
terlupakan,lagi lagi,aku lupa menggunakan deodorant.
Aku
kebingungan,mencari alat terpenting dalam kehidupan,yaitu smartphone,dengan
cicilan 12 bulan,yang ternyata sudah ku genggam di tangan.Aku bergegas memesan
ojek online,karena jam sudah menunjukan pukul 6 kurang 8.Dan akhirnya aku tidak
sempat untuk sarapan.
Ojek pun
datang menggenggam smartphone di tangan,dengan pakaian serba hijau nan
elegan.Lalu bergegas ke sekolah,karena aku belum mengerjakan tugas pendidikan
kewarganegaraan.
Menikmati
indahnya pemangangan saat perjalanan.Burung burung bernyanyi diatas pagar,bunga
bunga sudah waktunya mekar,dompetku setipis senar gitar,karena habis untuk
jalan sama pacar.
Tak kusadari
perjalanan telah terlewati.Aku turun disamping penjaga sekolah yang sedang
berdiri,menunggu murid menuju kesini.Tanpa basa basi aku berlari,dan melihat
kaca disebelah kiri.Semua terlihat rapih,hanya rambutku yang terlihat seperti
belum mandi,derita punya rambut seperti sapu lidi.
Keadaan
kelas masih sepi,padahal jam sudah menunjukan pukul 6 pagi,tetapi kursi yang
kosong masih banyak disini.Ku taruh tas ku di kursi,lalu tiduran menghadap ke
kiri,agar tidak nyeri nyeri.
Waktu sangat
cepat berlalu,tanpa kusadari,tadi semua sudah ku lewati,waktunya untuk rapih
rapih,dan pulang hanya ditemani oleh bayanganku sendiri.
Sesampainya
dirumah sendiri,aku langsung melepas sepatu dan kaos kaki dengan sangat hati
hati bagai sedang mencabut duri yang tertancap di kaki,dan lagi lagi,ibuku
pergi tanpa mengabari,beruntung,aku selalu membawa kunci,agar nanti,tidak tidur
di teras lagi.
Masuk rumah
tak lupa mengucapkan salam,lalu tidur tanpa rasa dendam,lalu aku terbangun pada
saat matahari hampir terbenam,merenung di atas ranjang,yang ada di otakku saat
itu adalah”mamam,mamam,mamam”.Perutku sudah lapar karena tidur selama 4 jam.
Jam
menunjukan pukul 5 senja.Namun aku masih berada diatas kasur ditemani oleh
sepiring makanan dan sebuah laptop hitam nan elegan bermerek Toshiba,tentu saja
aku belum mencuci muka,karena masih mengantuk,bisa saja saat di jalan aku
terjatuh dan kepalaku terbentur meja,lalu amnesia.Dan dirawat dirumah sakit
Zahirah.Karena Disana,bu dokternya masih muda,namun sering marah marah.
Berjalan ke
dapur untuk menaruh piring,aku menoleh kebelakang dan melihat seekor
kucing.Namanya Cat,karena dia seekor kucing,Jika namanya Dog,berarti ia seekor
anjing.Tidak jauh dari tempat kucing itu berbaring,aku melihat laba laba yang
sedang membuat jaring.Lalu menunggu serangga yang terperangkap,dan akan
mengering.
Kembali lagi
ke kamar ku untuk mengerjakan tugas Bahasa Indonesia.Tetapi,buku untuk stok
seminggu ku tinggal di kolong meja semua.Dan akhirnya,aku hanya mengandalkan
kemampuan otak kecilku yang hampa dan keadaan hatiku yang sedang gundah.
Tanpa
kusadari adzan berkumandang.Jarum jam menunjukan pukul 6 petang.Aku pun
bergegas merapikan barang barang.Karena,sebentar lagi ayahku pulang.Dan semoga
saja,ia pulang membawa bakso Malang.
Berjalan ke
kamar mandi untuk mengambil air wudhu.Tetapi,masih ada saja yang mengganggu
kepalaku.Kembalian saat aku beli siomay tadi,kurang dua ribu.Uang dua ribu,jika
aku belikan permen,bisa dapat sepuluh.Dan pasti,diabetes aku.
Matahari pun terbenam,namun masih dapat kulihat sedikit dari
pohon jambu,aku mulai mengambil buku.Dan kutinggalkan di atas bangku.Muncul
pertanyaan dikepalaku “Apakah Belajar itu penting bagiku?”.Karena saat ulangan
IPA tadi,Aku mendapat nilai 90.”Daripada membaca buku,lebih baik aku
mendengarkan lagu”.
Lalu tanpa
disengaja tubuhku tertidur pulas seperti beruang yang tertidur pada masa
pubertas.Dan terbangun pada pukul 11.Tubuhku terasa panas,ternyata aku mengigau
dan lagi lagi,tidur di teras.
awokawokawok
BalasHapus